SEKULARISME
Mata Kuliah Pengantar
studi islam Oleh FITHROTUL MUTHI’AH
NIM : 10110119
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas
Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2011
1.PENDAHULUAN
Sejarah kebangkitan dan perkembangan
barat menjadi sebuah kebudayaan yang kini menguasai dunia sangatlah kompleks.
Faham sekularisme yang menjadi akar kebudayaan barat yang bersifat eksfansif
sehingga membutuhkan proses untuk menjadikan segala sesuatu sekuler, proses itu
adalah sekularisasi. Dengan proses ini manusia dewasa lebih mementingkan
kehidupan material dari pada spiritual. Agama hanya diletakan dalam kehidupan
privat dan tidak boleh masuk kedalam ruangan publik. Sekularisme memang
merupakan fenomena khas dalam dunia Kristen.
Pemikiran dan kehidupan manusia barat sekarang
menjadi kosong dari kesakralan, pemikiran dan kehidupan mereka tidaklagi
merujuk kepada agama. Akhirnya sekularisme menjadi konsep tentang filsafat
kehidupan. Sekularisme menjadi filsafat hidup yang membentuk moral dan nilai
kehidupan berdasarkan pikiran manusia itu sendiri. Oleh karena itu moralitas
dianggap bersumber pada nilai-nilai yang diciptakan manusia sendiri.[1]
Sekularisme disini juga menganggap bahwa
urusan keagamaan atau ketuhanan atau gereja tidak boleh dicampurkan dengan
urusan Negara,politik dan pemerintahan. Jadi sekularisme disini seolah-olah
memisahkan antara urusan dunia(ex: hukum kenegaraan) dengan agama.[2]
Oleh sebab itu Kita sebagai umat
muslim tidak boleh begitu saja menerima kehadiran paham sekularisme ini,kita
harus benar-benar memahami,meneliti,mencari tahu,dll tentang paham
tersebut,apakah paham itu sesuai dengan ajaran islam atau tidak. Setelah
memahami,meneliti,menimbang, MUI akhirnya membuat ketentuan hokum yang berbunyi
bahwa paham sekularisme agama merupakan paham yang bertentangan dengan ajaran
islam.salah satu alasannya karena islam sendiri merupakan agama yang yang
didalamnya terkandung akidah dan syariat,yangmana syariat itu tidak bisa
terlepas dari Negara. Paham ini juga tidak mementingkan keberadaan tuhan,maka
paham ini tidak bisa diadopsi oleh islam. Jika sekularisme dipaksakan masuk
kedalam ranah pemikiran islam maka hal itu justru akan mengarah kepada
marginalisasi islam. Yang pasti sekularisasi itu akan mengarah pada suatu
system pemikiran yang menggantikan tempat tuhan dengan inspirasi manusia saja
dan yang perlu dipahami lagi adalah bahwa sekularisme bukan berasal dari ajaran
islam,atau tradisi intelektual islam tapi merupakan produk konsep agama yang bermasalah
dan bentuk kekecewaan barat tergadap agama itu.
2.PEMBAHASAN
A.
Definisi
Sekulerisme memiliki banyak pengertian di dalamnya yang pada dasarnya
masih merupakan satu pengertian yang sama.
. Sekularisme yang dalam bahasa Arabnya
dikenal “al-’Ilmaniyyah”, diambil dari kata ilmu. Konon, secara mafhum, ia
bermaksud mengangkat martabat ilmu. Dalam hal ini tentu tidak bertentangan
dengan paham Islam yang juga menjadikan ilmu sebagai satu perkara penting
manusia. Bahkan, sejak awal, Islam menganjurkan untuk memuliakan ilmu. Tetapi
sebenarnya, penerjemahan kata sekular kepada “al-’Ilmaniyyah” hanyalah tipu
daya yang berlindung di balik slogan ilmu. Sebenarnya makna tersirat bagi
sekular adalah "al-Ladiniyah" yakni tanpa agama atau "al-Laaqidah"
yakni tanpa aqidah.
Menurut seorang tokoh pemikir Islam
Prof. Dr. Yusuf al-Qardhawi, dalam tulisannya tentang sekularisme, pernah
menyebutkan bahwa Istilah “al-’Ilmaniyyah” dipilih untuk mengabui mata umat
Islam agar menerimanya kerana jika digunakan istilah “al-Ladiniyyah” atau
“al-La’aqidah“, sudah pasti umat Islam akan menolaknya. Sebab itulah kita
merasakan betapa jahatnya penterjemahan sekular kepada istilah “al-’Ilmaniyyah”
dengan tujuan mengabui mata dan betapa jahatnya golongan ini yang ingin menutup
perbuatan mereka tanpa diketahui oleh kebanyakan orang. [3]
Pengertian sekulerisme yang dikutip dari dalam webster dictionary
bahwasanya sekularisme didefinisikan sebagai “A system of doctrines and
practices that rejects any form of religious faith and worship” (Sebuah sistem
doktrin dan praktik yang menolak bentuk apa pun dari keimanan dan upacara
ritual keagamaan) atau sebagai: “The belief that religion and ecclesiastical
affairs should not enter into the function of the state especially into public
education” (Sebuah kepercayaan bahwa agama dan ajaran-ajaran gereja tidak boleh
memasuki fungsi negara, khususnya dalam pendidikan publik). Berangkat dari
pengertian ini dapat diklasifikasikan bahwasanya sekulerisme terdiri dari : 1.
sebuah sistem/kepercayaan/paham
2. pemisahan agama dari ruang publik.
Konsep ini lahir di eropa menjelang masa
“renaissance” / abad pencerahan di eropa. Berangkat dari kondisi
traumatis masyarakat eropa terhadap dominasi gereja terhadap kehidupan publik
dan pembatasan rasionalisme di eropa pada masa dark age, maka sebagai suatu win
win solution atas masalahnya, muncullah sekulerisme.[4]
Sekularisme juga merupakan satu paham
yang memisahkan antara urusan agama dan kehidupan dunia seperti politik,
pemerintahan, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Yang jelas menurut paham
sekular, soal bernegara, berpolitik, berekonomi dan sebagainya tidak ada kaitan
dengan soal agama atau gereja.
Definisi sekularisme dalam beberapa
kamus juga berbeda-beda yakni :
Kamus Dunia Baru oleh Wipster merinci
makna Sekularisme dengan menyebutkan sebagai berikut, Yaitu:
Semangat
Keduniaan atau orientasi “duniawi” dan sejenisnya. Secara khusus adalah
undang-undang dari sekumpulan prinsip dan prakterk (practices) yang menolak
setiap bentuk keimanan dan ibadah.
Keyakinan bahwa
agama dan urusan-urusan gereja tidak ada hubungannya sama sekali dengan
soal-soal pemerintahan, terutama soal pendidikan umum.
Kamus Oxford menyebutkan sebagai
berikut,
Sekularisme
artinya bersifat keduniaan atau materialisme, bukan keagamaan atau keruhaniaan.
Seperti pendidikan sekuler, seni atau musik sekuler pemerintahan sekuler,
pemerintahan yang bertentangan dengan gereja.
Sekularisme
adalah pendapat yang mengatakan bahwa agama tidak layak menjadi fondasi ahlak
dan pendidikan.
Sementara Kamus Internasional Modern
ketiga menyebutkan:
Sekularisme
ialah suatu pandangan dalam hidup atau dalam satu masalah yang berprinsip bahwa
agama atau hal-hal yang bernuansa agama tidak boleh masuk ke dalam
pemerintahan, atau pertimbangan-pertimbangan keagamaan harus dijauhkan darinya.
Maksudnya adalah: Politik sekuler murni dalam pemerintahan, misalnya yang
terpisah sama sekali dari agama.[5]
Sekularisme dalam definisi keagamaan bermakna keyakinan bahwa
hidup bisa diatur dengan proses penalaran tanpa mengambil rujukan dari Tuhan
atau konsep-konsep supra natural, pada definisi sosial bermakna anggapan
bahwa keyakinan keagamaan bukanlah nilai bersama masyarakat; sedangkan pada
level negara atau pemerintahan bermakna kebijakan untuk mencegah
pencampuradukan agama dan negara, penghentian diskriminasi antara agama dan
penjaminan hak asasi manusia warga negara tanpa memandang agama dan
keyakinannya. Dalam istilah politik, sekularisme secara sederhana
merupakan pergerakan menuju pemisahan antara aturan agama dan aturan
pemerintahan. Pengurangan keterikatan antara pemerintahan dan agama dalam
suatu negara, mengantikan hukum keagamaan dengan hukum sipil,
mengganti prinsip ekonomi yang berdasar agama, dan menghilangkan pembedaan yang
dirasa tidak adil dalam masyarakat dengan ”dalih” agama menjadi gambaran
penerapan prinsip sekulerisme dalam suatu pemerintahan. Ketika sekulerisme
diterapkan maka dalam suatu negara atau pemerintahan, tidak ada satu agama atau
ajaran pun yang dalam kehidupan bernegara akan dijadikan asas dalam menjalankan
pemerintahan, bahkan tidak ada satu simbol agama pun yang diperbolehkan
didalamnya dan sebutan negara seperti ini adalah negara sekuler.
Jikal sekulerisme dibagi dalam
ranah sosial masyarakat, maka sekularisme juga secara sederhana berarti
ideologi sosial. Di sini kepercayaan keagamaan atau metafisika tidak dianggap
sebagai kunci penting dalam memahami dunia, dan oleh karena itu di pisahkan
dari masalah-masalah pemerintahan dan pengambilan keputusan[6]
Kesimpulan yang bisa diambil penulis
dari beberapa definisi diatas yakni :
Sekularisme
merupakan sebuah paham yang berisi
pernyataan bahwa urusan keagamaan itu tidak bisa dicampuradukan dengan urusan
pemerintahan,keduanya terpisah.
B.sejarah dan perkembangan sekularisme
dibarat dan timur
Istilah sekularisme pertama kali
digunakan oleh penulis Inggris
George
Holoyake pada tahun 1846.[7]
Bukan hal yang mengherankan ketika Paham sekularisme mendapat tempat di Barat.
Barat disini lebih terpusat dieropa. Hal ini bermula dari pengekangan gereja
dan tindakannya menyekat pintu pemikiran dan penemuan sains. Ia bertindak ganas
dengan menguasai akal dan hati manusia, dengan arti kata lain segala keputusan
adalah di tangan pihak gereja dengan mengambil kesempatan mengeruk keuntungan
dari pengikutnya dengan cara yang salah.
Setidaknya ada tiga factor penting
yang menjadi latar belakang mengapa barat memilih jalan hidup sekular dan
liberal dan kemudian mengglobalkan pandangan hidup dan nilai-nilainya keseluruh
dunia termasuk dunia islam yakni:
1.
trauma
sejarah,khususnya yang berhubungan dengan dominasi agama (Kristen) dizaman
pertengahan.
2.
problema teks
bible.
3.
problema
teologis Kristen [8]
Eropa pernah tenggelam dengan darah
mangsa-mangsa pihak gereja ketika ratusan bahkan ribuan orang mati di dalam
penjara dan di tali gantung. Dengan sebab ini berlakulah pertempuran antara
gereja dan sains yang akhirnya tegaklah paham sekularisme yang berarti
“memisahkan agama (Kristen) dari negara”. Suasana kacau balau dalam agama
Kristen hasil penyelewengan yang terjadi di dalamnya (-ia hasil dari
perencanaan yahudi-) memungkinkan tegaknya faham sekularisme di samping agama
Kristen yang sudah ada.
Sekularisme disebarkan untuk keluar
dari kungkungan gereja yang begitu mengekang pengikutnya. Masyarakat Eropa
tertekan dan dizalimi di bawah pemerintahan gereja. Bagi pejuang sekular,
mereka menganggap dengan berada di bawah kuasa gereja mereka tidak akan
mencapai kemajuan. Sebab itulah mereka memutuskan tali ikatan diri mereka
dengan gereja dan menjadi orang yang beragama Kristen hanya pada nama tidak
pada pengamalan agama.
Sekularisme adalah suatu kepercayaan
atau fahaman yang menganggap bahwa urusan keagamaan atau ketuhanan atau gereja
tidak boleh dicampurkan dengan urusan negara, politik dan pemerintahan.
Ringkasnya sekularisme adalah satu paham yang memisahkan antara urusan agama
dan kehidupan dunia seperti politik, pemerintahan, ekonomi, pendidikan dan
sebagainya. Yang jelas menurut paham sekular, soal bernegara, berpolitik,
berekonomi dan sebagainya tidak ada kaitan dengan soal agama atau gereja.
Apabila paham sekularisme ingin
dipindakan dari Barat ke Timur, golongan ini tidak menyadari (secara sengaja
atau tidak) suasana di Timur yang berpegang kuat dengan agama Islam. Sudah
pasti ia tidak sekali-kali merelakan pemisahan agama (Islam) dari negara.
Keadaan dalam Islam tidak sama dengan apa yang terjadi dalam Kristen di mana
sepanjang sejarah Islam tidak ada penzaliman terhadap penganutnya. Begitu juga
Islam tidak membenarkan pemisahan agama (Islam) dari negara karena negara
dengan fiqh Islam adalah bukan dua perkara yang berasingan. Dalam Islam, agama
tidak mungkin tegak dengan sempurna tanpa negara yang akan menguatkan
undang-undang agama. Dan tidak mungkin negara tegak dengan baik jika tidak ada
agama yang memandunya
Islam sama sekali tidak bisa
membenarkan penyebaran paham sekularisme di sampingnya dengan berbagi tugas
antara keduanya yaitu, Islam hanya berfungsi di dalam urusan akidah dan
sekularisme pula berfungsi di dalam urusan syariat.
Perkara ini tidak mungkin terjadi
karena Islam merupakan satu agama yang mengandung akidah dan syariat dan ia
tidak membenarkan pemisahan ini sebagaimana Islam tidak membenarkan tuhan-tuhan
lain ditaati dalam bidang syariah seperti ditaatinya Allah dalam bidang akidah.
Allah telah menegaskan dalam Al Quran bahwa agama yang diridhainya hanyalah
Islam. FirmanNya yang artinya, “Sesungguhnya al-Din (agama) yang diterima di
sisi Allah hanyalah Islam”, (QS. Ali Imran: 19).
Jadi untuk menyamakan Islam dengan agama
Kristen dan usaha memasukkan paham sekular ke dalam Islam adalah satu kesalahan
dan musibah yang besar karena Islam tidak seperti kristen, karena Islam datang
dari Pencipta manusia yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dia selamat dari cacat
dan cela. Sedangkan kristen, pada asalnya, agama tauhid tetapi telah diselewengkan
oleh para tokoh agamanya untuk kepentingan mereka.
Sekularisme bukan berasal dari Islam
dan Islam berlepas tangan dari paham ini dan tidak ada hubungan dengannya.
Siapa saja dari umat Islam yang mengagungkan sekularisme untuk memperoleh kemajuan
dengan tidak perlu beramal dengan Islam maka sangat membahayakan akidahnya.
Menyempitkan
ruang lingkup agama, itu juga termasuk dalam sekularisme seperti beramal dengan
Islam secara separuh. Apa yang memberi keuntungan dan kemudahan diterima.
Namun, manakala mendatangkan kesusahan ditolak. Sebab itulah perbuatan ini
dicela oleh Allah melalui firmanNya yang artinya, “adakah kamu percaya
(beriman) kepada sebahagian kandungan Kitab (al-Quran) dan ingkar akan
sebahagiannya?" (QS. Al-Baqarah: 85)
Sebaliknya Allah memerintahkan agar
menerima Islam secara keseluruhannya melalui firmanNya yang artinya, “wahai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam keseluruhannya”. (QS.
Al-Baqarah: 208)[9]
C. tokoh –tokoh sekularisme
1. George
Holoyake tahun 1846.
2. Mustafa
Kamal Attaturk lahir tahun 1880 masehi, di kota
Salanik (kota Yahudi) daerah Macedonia
yang berpenduduk 140.000 jiwa. Secara resmi Mustafa Kamal Attaturk adalah anak
Ali Ridha. Sedangkan ibunya bernama Zubaidah [10]
tokoh islam liberal indonesia
: pengusung ide sekularisme,pluralisme dan liberalisme diantaranya :
Para pelopor :
3. Abdul Mukti Ali
4. Abdurrahman Wahid
5. Ahmad Wahib
6. Djohan Effendi
7. Harun Nasution
8. M. Dawam Raharjo
9 Munawir Sjadzali
10. Nurcholish Madjid
4. Abdurrahman Wahid
5. Ahmad Wahib
6. Djohan Effendi
7. Harun Nasution
8. M. Dawam Raharjo
9 Munawir Sjadzali
10. Nurcholish Madjid
Para Senior :
11.Abdul Munir Mulkhan
12.Ahmad Syafi’i Ma’arif
13. Alwi Abdurrahman Shihab
14.Azyumardi Azra
15.Goenawan Mohammad dll.[11]
12.Ahmad Syafi’i Ma’arif
13. Alwi Abdurrahman Shihab
14.Azyumardi Azra
15.Goenawan Mohammad dll.[11]
4.KESIMPULAN
Sekularisasi memang merupakan fenomena khas dalam dunia Kristen dibarat.
Faham sekularisme yang menjadi akar kebudayaan barat itu bersifat eksfansif
sehingga membutuhkan proses untuk menjadikan segala sesuatu sekuler, proses itu
adalah sekularisasi Sekularisme merupakan sebuah paham yang berisi pernyataan bahwa urusan keagamaan itu
tidak bisa dicampuradukan dengan urusan pemerintahan,keduanya terpisah.
Islam tidak bisa menerima paham sekularisme
ini karena paham ini tidak sesuai bahkan bertentangan dengan ajaran islam. karena
islam sendiri merupakan agama yang yang didalamnya terkandung akidah dan
syariat,yang mana syariat itu tidak bisa terlepas dari Negara. Sedangkan
sekularisme memisahkan antara kehidupan agama dan dunia. Paham ini juga tidak
mementingkan keberadaan tuhan,maka paham ini tidak bisa diadopsi oleh islam
.
والله اعلم با االصواب
[1] Adian husaini , Mengapa Barat Menjadi Sekuler-Liberal,
(ponorogo:centre for Islamic and occidental studies (CIOS) ,Institut studi
islam Darussalam (ISID),2007), hal. vii ,ix,x,
[2]http://voa-islam.org/islamia/liberalism/2010/01/07/2471/hakikat-sekularisme-dan-bahayanya/
[3]http://voa-islam.org/islamia/liberalism/2010/01/07/2471/hakikat-sekularisme-dan-bahayanya/
[8] Adian husaini , Mengapa Barat Menjadi Sekuler-Liberal,
(ponorogo:centre for Islamic and occidental studies (CIOS) ,Institut studi
islam Darussalam (ISID),2007), hal. vii ,ix,x
http://tranung3.tripod.com/sisipan/dakwah14.htm dengan
tajuk asal:”Sekular itu apa…Perancangannya” dengan sedikit pindaan.
http://voa-islam.org/islamia/liberalism/2010/01/07/2471/hakikat-sekularisme-dan-bahayanya/
[11] Budi handrianto,
50 Tokoh Islam Liberal Indonesia : Pengusung Ide Sekularisme, Pluralisme dan
Liberalisme, (Hujjah Press (kelompok Penerbit Al Kautsar) Hal. 295 + xxvi
paperback (softcover)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar