Selasa, 23 April 2013

belajar sekularisme


SEKULARISME
Mata Kuliah Pengantar studi islam Oleh FITHROTUL MUTHI’AH
NIM : 10110119



Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2011


1.PENDAHULUAN
        Sejarah kebangkitan dan perkembangan barat menjadi sebuah kebudayaan yang kini menguasai dunia sangatlah kompleks. Faham sekularisme yang menjadi akar kebudayaan barat yang bersifat eksfansif sehingga membutuhkan proses untuk menjadikan segala sesuatu sekuler, proses itu adalah sekularisasi. Dengan proses ini manusia dewasa lebih mementingkan kehidupan material dari pada spiritual. Agama hanya diletakan dalam kehidupan privat dan tidak boleh masuk kedalam ruangan publik. Sekularisme memang merupakan fenomena khas dalam dunia Kristen.
        Pemikiran dan kehidupan manusia barat sekarang menjadi kosong dari kesakralan, pemikiran dan kehidupan mereka tidaklagi merujuk kepada agama. Akhirnya sekularisme menjadi konsep tentang filsafat kehidupan. Sekularisme menjadi filsafat hidup yang membentuk moral dan nilai kehidupan berdasarkan pikiran manusia itu sendiri. Oleh karena itu moralitas dianggap bersumber pada nilai-nilai yang diciptakan manusia sendiri.[1]
        Sekularisme disini juga menganggap bahwa urusan keagamaan atau ketuhanan atau gereja tidak boleh dicampurkan dengan urusan Negara,politik dan pemerintahan. Jadi sekularisme disini seolah-olah memisahkan antara urusan dunia(ex: hukum kenegaraan)  dengan agama.[2]
         Oleh sebab itu Kita sebagai umat muslim tidak boleh begitu saja menerima kehadiran paham sekularisme ini,kita harus benar-benar memahami,meneliti,mencari tahu,dll tentang paham tersebut,apakah paham itu sesuai dengan ajaran islam atau tidak. Setelah memahami,meneliti,menimbang, MUI akhirnya membuat ketentuan hokum yang berbunyi bahwa paham sekularisme agama merupakan paham yang bertentangan dengan ajaran islam.salah satu alasannya karena islam sendiri merupakan agama yang yang didalamnya terkandung akidah dan syariat,yangmana syariat itu tidak bisa terlepas dari Negara. Paham ini juga tidak mementingkan keberadaan tuhan,maka paham ini tidak bisa diadopsi oleh islam. Jika sekularisme dipaksakan masuk kedalam ranah pemikiran islam maka hal itu justru akan mengarah kepada marginalisasi islam. Yang pasti sekularisasi itu akan mengarah pada suatu system pemikiran yang menggantikan tempat tuhan dengan inspirasi manusia saja dan yang perlu dipahami lagi adalah bahwa sekularisme bukan berasal dari ajaran islam,atau tradisi intelektual islam tapi merupakan produk konsep agama yang bermasalah dan bentuk kekecewaan barat tergadap agama itu. 

2.PEMBAHASAN
   A. Definisi
         Sekulerisme memiliki banyak pengertian di dalamnya yang pada dasarnya masih merupakan satu pengertian yang sama. 
.      Sekularisme  yang dalam bahasa Arabnya dikenal “al-’Ilmaniyyah”, diambil dari kata ilmu. Konon, secara mafhum, ia bermaksud mengangkat martabat ilmu. Dalam hal ini tentu tidak bertentangan dengan paham Islam yang juga menjadikan ilmu sebagai satu perkara penting manusia. Bahkan, sejak awal, Islam menganjurkan untuk memuliakan ilmu. Tetapi sebenarnya, penerjemahan kata sekular kepada “al-’Ilmaniyyah” hanyalah tipu daya yang berlindung di balik slogan ilmu. Sebenarnya makna tersirat bagi sekular adalah "al-Ladiniyah" yakni tanpa agama atau "al-Laaqidah" yakni tanpa aqidah.
          Menurut seorang tokoh pemikir Islam Prof. Dr. Yusuf al-Qardhawi, dalam tulisannya tentang sekularisme, pernah menyebutkan bahwa Istilah “al-’Ilmaniyyah” dipilih untuk mengabui mata umat Islam agar menerimanya kerana jika digunakan istilah “al-Ladiniyyah” atau “al-La’aqidah“, sudah pasti umat Islam akan menolaknya. Sebab itulah kita merasakan betapa jahatnya penterjemahan sekular kepada istilah “al-’Ilmaniyyah” dengan tujuan mengabui mata dan betapa jahatnya golongan ini yang ingin menutup perbuatan mereka tanpa diketahui oleh kebanyakan orang. [3]
           Pengertian sekulerisme yang dikutip dari dalam webster dictionary bahwasanya sekularisme didefinisikan sebagai “A system of doctrines and practices that rejects any form of religious faith and worship” (Sebuah sistem doktrin dan praktik yang menolak bentuk apa pun dari keimanan dan upacara ritual keagamaan) atau sebagai: “The belief that religion and ecclesiastical affairs should not enter into the function of the state especially into public education” (Sebuah kepercayaan bahwa agama dan ajaran-ajaran gereja tidak boleh memasuki fungsi negara, khususnya dalam pendidikan publik). Berangkat dari pengertian ini dapat diklasifikasikan bahwasanya sekulerisme terdiri dari : 1. sebuah sistem/kepercayaan/paham  
2. pemisahan agama dari ruang publik.
Konsep ini lahir di eropa menjelang masa “renaissance” / abad pencerahan di eropa. Berangkat dari  kondisi traumatis masyarakat eropa terhadap dominasi gereja terhadap kehidupan publik dan pembatasan rasionalisme di eropa pada masa dark age, maka sebagai suatu win win solution atas masalahnya, muncullah sekulerisme.[4]
          Sekularisme juga merupakan satu paham yang memisahkan antara urusan agama dan kehidupan dunia seperti politik, pemerintahan, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Yang jelas menurut paham sekular, soal bernegara, berpolitik, berekonomi dan sebagainya tidak ada kaitan dengan soal agama atau gereja.
          Definisi sekularisme dalam beberapa kamus juga berbeda-beda yakni :
          Kamus Dunia Baru oleh Wipster merinci makna Sekularisme dengan menyebutkan sebagai berikut, Yaitu:
Semangat Keduniaan atau orientasi “duniawi” dan sejenisnya. Secara khusus adalah undang-undang dari sekumpulan prinsip dan prakterk (practices) yang menolak setiap bentuk keimanan dan ibadah.
Keyakinan bahwa agama dan urusan-urusan gereja tidak ada hubungannya sama sekali dengan soal-soal pemerintahan, terutama soal pendidikan umum.
          Kamus Oxford menyebutkan sebagai berikut,
Sekularisme artinya bersifat keduniaan atau materialisme, bukan keagamaan atau keruhaniaan. Seperti pendidikan sekuler, seni atau musik sekuler pemerintahan sekuler, pemerintahan yang bertentangan dengan gereja.
Sekularisme adalah pendapat yang mengatakan bahwa agama tidak layak menjadi fondasi ahlak dan pendidikan.
          Sementara Kamus Internasional Modern ketiga menyebutkan:
Sekularisme ialah suatu pandangan dalam hidup atau dalam satu masalah yang berprinsip bahwa agama atau hal-hal yang bernuansa agama tidak boleh masuk ke dalam pemerintahan, atau pertimbangan-pertimbangan keagamaan harus dijauhkan darinya. Maksudnya adalah: Politik sekuler murni dalam pemerintahan, misalnya yang terpisah sama sekali dari agama.[5]
          Sekularisme dalam definisi keagamaan bermakna keyakinan bahwa hidup bisa diatur dengan proses penalaran tanpa mengambil rujukan dari Tuhan atau konsep-konsep supra natural, pada definisi sosial bermakna anggapan bahwa keyakinan keagamaan bukanlah nilai bersama masyarakat; sedangkan pada level negara atau pemerintahan bermakna kebijakan untuk mencegah pencampuradukan agama dan negara, penghentian diskriminasi antara agama dan penjaminan hak asasi manusia warga negara tanpa memandang agama dan keyakinannya. Dalam istilah politik, sekularisme secara sederhana merupakan pergerakan menuju pemisahan antara aturan agama dan aturan pemerintahan. Pengurangan keterikatan antara pemerintahan dan agama dalam suatu negara, mengantikan hukum keagamaan dengan hukum sipil, mengganti prinsip ekonomi yang berdasar agama, dan menghilangkan pembedaan yang dirasa tidak adil dalam masyarakat dengan ”dalih” agama menjadi gambaran penerapan prinsip sekulerisme dalam suatu pemerintahan. Ketika sekulerisme diterapkan maka dalam suatu negara atau pemerintahan, tidak ada satu agama atau ajaran pun yang dalam kehidupan bernegara akan dijadikan asas dalam menjalankan pemerintahan, bahkan tidak ada satu simbol agama pun yang diperbolehkan didalamnya dan sebutan negara seperti ini adalah negara sekuler.
          Jikal sekulerisme dibagi dalam ranah sosial masyarakat, maka sekularisme juga secara sederhana berarti ideologi sosial. Di sini kepercayaan keagamaan atau metafisika tidak dianggap sebagai kunci penting dalam memahami dunia, dan oleh karena itu di pisahkan dari masalah-masalah pemerintahan dan pengambilan keputusan[6]
         Kesimpulan yang bisa diambil penulis dari beberapa definisi diatas yakni :
Sekularisme merupakan sebuah paham yang  berisi pernyataan bahwa urusan keagamaan itu tidak bisa dicampuradukan dengan urusan pemerintahan,keduanya terpisah.

   B.sejarah dan perkembangan sekularisme dibarat dan timur
        Istilah sekularisme pertama kali digunakan oleh penulis Inggris George Holoyake pada tahun 1846.[7] Bukan hal yang mengherankan ketika Paham sekularisme mendapat tempat di Barat. Barat disini lebih terpusat dieropa. Hal ini bermula dari pengekangan gereja dan tindakannya menyekat pintu pemikiran dan penemuan sains. Ia bertindak ganas dengan menguasai akal dan hati manusia, dengan arti kata lain segala keputusan adalah di tangan pihak gereja dengan mengambil kesempatan mengeruk keuntungan dari pengikutnya dengan cara yang salah.
         Setidaknya ada tiga factor penting yang menjadi latar belakang mengapa barat memilih jalan hidup sekular dan liberal dan kemudian mengglobalkan pandangan hidup dan nilai-nilainya keseluruh dunia termasuk dunia islam yakni:
1.      trauma sejarah,khususnya yang berhubungan dengan dominasi agama (Kristen) dizaman pertengahan.
2.      problema teks bible.
3.      problema teologis Kristen [8] 
         Eropa pernah tenggelam dengan darah mangsa-mangsa pihak gereja ketika ratusan bahkan ribuan orang mati di dalam penjara dan di tali gantung. Dengan sebab ini berlakulah pertempuran antara gereja dan sains yang akhirnya tegaklah paham sekularisme yang berarti “memisahkan agama (Kristen) dari negara”. Suasana kacau balau dalam agama Kristen hasil penyelewengan yang terjadi di dalamnya (-ia hasil dari perencanaan yahudi-) memungkinkan tegaknya faham sekularisme di samping agama Kristen yang sudah ada.
          Sekularisme disebarkan untuk keluar dari kungkungan gereja yang begitu mengekang pengikutnya. Masyarakat Eropa tertekan dan dizalimi di bawah pemerintahan gereja. Bagi pejuang sekular, mereka menganggap dengan berada di bawah kuasa gereja mereka tidak akan mencapai kemajuan. Sebab itulah mereka memutuskan tali ikatan diri mereka dengan gereja dan menjadi orang yang beragama Kristen hanya pada nama tidak pada pengamalan agama.
          Sekularisme adalah suatu kepercayaan atau fahaman yang menganggap bahwa urusan keagamaan atau ketuhanan atau gereja tidak boleh dicampurkan dengan urusan negara, politik dan pemerintahan. Ringkasnya sekularisme adalah satu paham yang memisahkan antara urusan agama dan kehidupan dunia seperti politik, pemerintahan, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Yang jelas menurut paham sekular, soal bernegara, berpolitik, berekonomi dan sebagainya tidak ada kaitan dengan soal agama atau gereja.
          Apabila paham sekularisme ingin dipindakan dari Barat ke Timur, golongan ini tidak menyadari (secara sengaja atau tidak) suasana di Timur yang berpegang kuat dengan agama Islam. Sudah pasti ia tidak sekali-kali merelakan pemisahan agama (Islam) dari negara. Keadaan dalam Islam tidak sama dengan apa yang terjadi dalam Kristen di mana sepanjang sejarah Islam tidak ada penzaliman terhadap penganutnya. Begitu juga Islam tidak membenarkan pemisahan agama (Islam) dari negara karena negara dengan fiqh Islam adalah bukan dua perkara yang berasingan. Dalam Islam, agama tidak mungkin tegak dengan sempurna tanpa negara yang akan menguatkan undang-undang agama. Dan tidak mungkin negara tegak dengan baik jika tidak ada agama yang memandunya
        Islam sama sekali tidak bisa membenarkan penyebaran paham sekularisme di sampingnya dengan berbagi tugas antara keduanya yaitu, Islam hanya berfungsi di dalam urusan akidah dan sekularisme pula berfungsi di dalam urusan syariat.
         Perkara ini tidak mungkin terjadi karena Islam merupakan satu agama yang mengandung akidah dan syariat dan ia tidak membenarkan pemisahan ini sebagaimana Islam tidak membenarkan tuhan-tuhan lain ditaati dalam bidang syariah seperti ditaatinya Allah dalam bidang akidah. Allah telah menegaskan dalam Al Quran bahwa agama yang diridhainya hanyalah Islam. FirmanNya yang artinya, “Sesungguhnya al-Din (agama) yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam”, (QS. Ali Imran: 19).
          Jadi untuk menyamakan Islam dengan agama Kristen dan usaha memasukkan paham sekular ke dalam Islam adalah satu kesalahan dan musibah yang besar karena Islam tidak seperti kristen, karena Islam datang dari Pencipta manusia yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dia selamat dari cacat dan cela. Sedangkan kristen, pada asalnya, agama tauhid tetapi telah diselewengkan oleh para tokoh agamanya untuk kepentingan mereka.
          Sekularisme bukan berasal dari Islam dan Islam berlepas tangan dari paham ini dan tidak ada hubungan dengannya. Siapa saja dari umat Islam yang mengagungkan sekularisme untuk memperoleh kemajuan dengan tidak perlu beramal dengan Islam maka sangat membahayakan akidahnya.
         Menyempitkan ruang lingkup agama, itu juga termasuk dalam sekularisme seperti beramal dengan Islam secara separuh. Apa yang memberi keuntungan dan kemudahan diterima. Namun, manakala mendatangkan kesusahan ditolak. Sebab itulah perbuatan ini dicela oleh Allah melalui firmanNya yang artinya, “adakah kamu percaya (beriman) kepada sebahagian kandungan Kitab (al-Quran) dan ingkar akan sebahagiannya?" (QS. Al-Baqarah: 85)
          Sebaliknya Allah memerintahkan agar menerima Islam secara keseluruhannya melalui firmanNya yang artinya, “wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam keseluruhannya”. (QS. Al-Baqarah: 208)[9]
   C. tokoh –tokoh sekularisme
2. Mustafa Kamal Attaturk lahir tahun 1880 masehi, di kota Salanik (kota Yahudi) daerah Macedonia yang berpenduduk 140.000 jiwa. Secara resmi Mustafa Kamal Attaturk adalah anak Ali Ridha. Sedangkan ibunya bernama Zubaidah [10]
       tokoh islam liberal indonesia : pengusung ide sekularisme,pluralisme dan liberalisme diantaranya :
  Para pelopor :
3. Abdul Mukti Ali
4. Abdurrahman Wahid
5. Ahmad Wahib
6. Djohan Effendi
7. Harun Nasution
8. M. Dawam Raharjo
9 Munawir Sjadzali
10. Nurcholish Madjid
  Para Senior :
11.Abdul Munir Mulkhan
12.Ahmad Syafi’i Ma’arif
13. Alwi Abdurrahman Shihab
14.Azyumardi Azra
15.Goenawan Mohammad dll.[11]
 
4.KESIMPULAN

         Sekularisasi memang merupakan fenomena khas dalam dunia Kristen dibarat. Faham sekularisme yang menjadi akar kebudayaan barat itu bersifat eksfansif sehingga membutuhkan proses untuk menjadikan segala sesuatu sekuler, proses itu adalah sekularisasi Sekularisme merupakan sebuah paham yang  berisi pernyataan bahwa urusan keagamaan itu tidak bisa dicampuradukan dengan urusan pemerintahan,keduanya terpisah.
         Islam tidak bisa menerima paham sekularisme ini karena paham ini tidak sesuai bahkan bertentangan dengan ajaran islam. karena islam sendiri merupakan agama yang yang didalamnya terkandung akidah dan syariat,yang mana syariat itu tidak bisa terlepas dari Negara. Sedangkan sekularisme memisahkan antara kehidupan agama dan dunia. Paham ini juga tidak mementingkan keberadaan tuhan,maka paham ini tidak bisa diadopsi oleh islam .


والله اعلم با االصواب





[1] Adian husaini , Mengapa Barat Menjadi Sekuler-Liberal, (ponorogo:centre for Islamic and occidental studies (CIOS) ,Institut studi islam Darussalam (ISID),2007), hal. vii ,ix,x,
[2]http://voa-islam.org/islamia/liberalism/2010/01/07/2471/hakikat-sekularisme-dan-bahayanya/

[3]http://voa-islam.org/islamia/liberalism/2010/01/07/2471/hakikat-sekularisme-dan-bahayanya/
[8] Adian husaini , Mengapa Barat Menjadi Sekuler-Liberal, (ponorogo:centre for Islamic and occidental studies (CIOS) ,Institut studi islam Darussalam (ISID),2007), hal. vii ,ix,x
[9] Disadur dari tulisan Irwan bin Mohd Subri, Diunduh dari:
http://tranung3.tripod.com/sisipan/dakwah14.htm dengan tajuk asal:”Sekular itu apa…Perancangannya” dengan sedikit pindaan.
http://voa-islam.org/islamia/liberalism/2010/01/07/2471/hakikat-sekularisme-dan-bahayanya/
[11] Budi handrianto, 50 Tokoh Islam Liberal Indonesia : Pengusung Ide Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme, (Hujjah Press (kelompok Penerbit Al Kautsar) Hal. 295 + xxvi paperback (softcover)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar