Selasa, 23 April 2013

semiotik


my resume
Semiotik
Semiotik mempunyai dua orang bapak yaitu Ch. Sanders Peirce seorang ahli filsafat dan f. De Sausurre seorang ahli linguistik. Karya sastra merupakan sistem tanda tingkat kedua karena menggunakan bahasa sebagai bahan dasarnya.

“Aku” dalam semiotika Riffaterre
Chairil Anwar merupakan seorang penyair besar. Karya-karyanya terus membayangi sejarah perkembangan puisi indonesia. Hal yang mendorong pemahaman kembali puisi-puisi lama seperti karya-karya Chairil Anwar bukan semata-mata kenyataan obyektifnya, tidak hanya terjadi karena kualitas internal karya-karya penyair melainkan juga karena terjadinya perubhan cara pandang terhadap estetika dan bahkan kehidupan secara keseluruhan. Salah satu cara pandang baru itu adalah semiotika Refaterre. Rifaterre menganggap puisi sebagai salah satu aktifitas bahasa. Hanya saja karena puisi berbicara mengenai sesuatau dengan maksud yang lain, berbicara secara tidak langsung, bahasa yang digunakan di dalamnya pun berbeda dari bahasa sehari-hari. Misalnya sebagai akibat dari adanya pengubahan (displacing) makna, penciptaaan (creating( makna baru dan perusakan (distorsing) makna kebahasaan sehari-hari. Bahasa sehari-hari bersifat mimetik dan karenanya membangun arti (meaning) yang beraneka ragam, terpecah. Bahasa puisi bersifat semiotik dan karenanya membangun makna (significant) tunggal, memusat. Sebagai ekspresi bahasa puisi hanya dapat dipahami apabila pembacanya menguasai konvensi bahasa. Akan tetapi pembacaan atas dasar konvensi bahasa itu yang oleh Rifaterre disebut sebagai pembacaan heuristik tidaklah mencukupi untuk memahami makna puisi yang sesungguhnya. Dari pembacaan heuristik pembaca harus bergerak lebih jauh ke pembacaan hermeneutik, pembacaan yang didasarkan pada konvensi sastra. Dari pemahaman makna yang masih beraneka ragam, pembaca puisi harus bergerak lebih jauh untuk memperoleh kesatuan maknanya. Gerak pembacaan lebih jauh itu dimungkinkan dan sekaligus didorong oleh adanya rintangan dalam pembacaan yang pertama yang disebut ungramatikalitas.
            Rifaterre memahami puisi sebuah donat. Apa yang ahdir secara tekstual adalah daging donat itu, sedangkan yang tidak hadir adalah ruang kosong berbentuk bundar yang ada di tenghnya dan sekaligus yang menopang dan membentuk daging donat menjadi donat. Ruang kosong yang tidak ada secara tekstual tetapi yang menentukan terbentuknya puisi sebagai puisi di sebut sebagai hipogram. Hipogram dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu hipogram potensial yang terkandung dalam bahasa sehari-hari prosoposisi dan sistem deskriftif dan hipograma aktual yang berupa teks-teks yang sudah ada sebelumnya.
Ruang kosong berbentuk bundar yang menopang daging donat dan membuat donat menjadi bulat itu sekaligus merupakan pusat makna dari puisi yang disebut sebagai matriks. Seperti halnya hipogram, matriks ini tidak ada dalam teks. Yang hadir di dalam teks adalah aktualisasinya. Aktualisasi pertama dari matriks adalah model yang bisa berupa kata atau kalimat tertentu. Model ini kemudian diperluas sehingga menurunkan teks secara keseluruhan. Ciri utama dari model itu adalah sifat puitisnya. Model adalah sebuah tanda (kata ataupun kalimat yang) puitis dan sebuah tanda hanya akan menjadi puitis apabila mengacu kepada hipogram tertentu atau hipogramatik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar