my resume
Semiotik
Semiotik
mempunyai dua orang bapak yaitu Ch. Sanders Peirce seorang ahli filsafat dan f.
De Sausurre seorang ahli linguistik. Karya sastra merupakan sistem tanda
tingkat kedua karena menggunakan bahasa sebagai bahan dasarnya.
“Aku” dalam semiotika Riffaterre
Chairil
Anwar merupakan seorang penyair besar. Karya-karyanya terus membayangi sejarah
perkembangan puisi indonesia. Hal yang mendorong pemahaman kembali puisi-puisi
lama seperti karya-karya Chairil Anwar bukan semata-mata kenyataan obyektifnya,
tidak hanya terjadi karena kualitas internal karya-karya penyair melainkan juga
karena terjadinya perubhan cara pandang terhadap estetika dan bahkan kehidupan
secara keseluruhan. Salah satu cara pandang baru itu adalah semiotika
Refaterre. Rifaterre menganggap puisi sebagai salah satu aktifitas bahasa.
Hanya saja karena puisi berbicara mengenai sesuatau dengan maksud yang lain,
berbicara secara tidak langsung, bahasa yang digunakan di dalamnya pun berbeda
dari bahasa sehari-hari. Misalnya sebagai akibat dari adanya pengubahan (displacing)
makna, penciptaaan (creating(
makna baru dan
perusakan (distorsing) makna kebahasaan sehari-hari. Bahasa sehari-hari
bersifat mimetik dan karenanya membangun arti (meaning) yang beraneka
ragam, terpecah. Bahasa puisi bersifat semiotik dan karenanya membangun makna (significant)
tunggal, memusat. Sebagai ekspresi bahasa puisi hanya dapat dipahami apabila
pembacanya menguasai konvensi bahasa. Akan tetapi pembacaan atas dasar konvensi
bahasa itu yang oleh Rifaterre disebut sebagai pembacaan heuristik tidaklah
mencukupi untuk memahami makna puisi yang sesungguhnya. Dari pembacaan
heuristik pembaca harus bergerak lebih jauh ke pembacaan hermeneutik, pembacaan
yang didasarkan pada konvensi sastra. Dari pemahaman makna yang masih beraneka
ragam, pembaca puisi harus bergerak lebih jauh untuk memperoleh kesatuan
maknanya. Gerak pembacaan lebih jauh itu dimungkinkan dan sekaligus didorong
oleh adanya rintangan dalam pembacaan yang pertama yang disebut
ungramatikalitas.
Rifaterre memahami puisi sebuah
donat. Apa yang ahdir secara tekstual adalah daging donat itu, sedangkan yang
tidak hadir adalah ruang kosong berbentuk bundar yang ada di tenghnya dan
sekaligus yang menopang dan membentuk daging donat menjadi donat. Ruang kosong
yang tidak ada secara tekstual tetapi yang menentukan terbentuknya puisi
sebagai puisi di sebut sebagai hipogram. Hipogram dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu hipogram potensial yang terkandung dalam bahasa sehari-hari
prosoposisi dan sistem deskriftif dan hipograma aktual yang berupa teks-teks
yang sudah ada sebelumnya.
Ruang kosong berbentuk bundar yang menopang daging
donat dan membuat donat menjadi bulat itu sekaligus merupakan pusat makna dari
puisi yang disebut sebagai matriks. Seperti halnya hipogram, matriks ini tidak
ada dalam teks. Yang hadir di dalam teks adalah aktualisasinya. Aktualisasi
pertama dari matriks adalah model yang bisa berupa kata atau kalimat tertentu.
Model ini kemudian diperluas sehingga menurunkan teks secara keseluruhan. Ciri
utama dari model itu adalah sifat puitisnya. Model adalah sebuah tanda (kata
ataupun kalimat yang) puitis dan sebuah tanda hanya akan menjadi puitis apabila
mengacu kepada hipogram tertentu atau hipogramatik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar